BAB I
PENDAHULUAN
I.1 Latar
Belakang
Mimpi merupakan salah satu
jenis aktivitas alam bawah sadar manusia yang melibatkan penglihatan,
pendengaran, pikiran, perasaan, atau indera-indera lain dalam tidur, terutama
saat tidur yang disertai gerakan mata yang cepat.Didalam mimpi, seseorang akan
mendapatkan imajinasi yang bercerita, seperti layaknya sedang menonton sebuah
film. Imajinasi didalam mimpi adalah sebuah proyeksi virtual yang diberikan
oleh pikiran bawah sadar manusia.
Seseorang tidak
dapat menentukan alur cerita didalam mimpi, karena pikiran manusia ketika tidur
dalam keadaan tidak sadar. Namun jika seseorang tersadar dirinya sedang
bermimpi, dan dapat mengendalikannya, maka ia sedang mengalami lucid dream. Lucid dream adalah
kesadaran yang menguat atau bangkit saat berada di alam mimpi, semuanya menjadi
terang dan lebih real. Bahkan
seseorang dapat mengontrol mimpi sesuai keinginannya. Lucid dream menawarkan wawasan yang menarik dan ilustrasi yang
jelas akan intrik bagi siapa saja yang melakukannya.Fenomena lucid dream ini sebenarnya telah lama
dikenal pada masa lampau, hanya saja baru beberapa dekade ke belakang ini,
komunitas sains mulai mengakui keberadaan fenomena satu ini. Dimulai dari para
biksu Tibet yang menerapkan suatu bentuk meditasi yoga yang mampu mengajarkan
untuk menjaga kesadaran ketika sedang bermimpi.
Beberapa ilmuwan dunia telah
mencoba melakukan lucid dream untuk
mendapatkan inspirasi, dan terbukti dapat menghasilkan sebuah penemuan. Dalam
Rhidwan(2011, 26) dituliskan bahwa, Elias Howe's mengalami mimpi sadar sebelum
akhirnya Howe's menciptakan mesin jahit. Albert Einstein juga mengungkapkan,
dirinya mendapatkan ide untuk membuat teori relativitas melalui mimpinya yang
dikendalikan.
Mimpi
dapat dikatakan sebagai hal yang pasti dialami setiap manusia normal ketika
sedang tertidur ataupun tak sadarkan diri. Oleh sebab itu, lucid dream dapat dilakukan oleh semua orang yang masih bisa
bermimpi. Karena sifat manusia selalu ingin sesuatu yang berbeda, maka lucid dream adalah pilihan yang tepat
untuk mendapatkan sensasi yang berbeda ketika bermimpi.Namun masih banyak orang
yang belum tahu cara mendapatkannnya dan membedakan mimpi biasa dengan lucid dream,juga banyak yang belum
mengetahui dampak yang kemungkinan terjadi akibat lucid dream.
I.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas
masalah dapat dirumuskan sebagai berikut,
1.
Bagaimana lucid
dream dapat terjadi ?
2.
Bagaimana membedakan mimpi biasa dengan lucid dream ?
3.
Bagaimana cara mendapatkan lucid dream ?
4.
Bagaimana rasanya saat mengalami lucid dream ?
5.
Bagaimana pengaruh dari lucid dream ?
6.
Bagaimana respon orang tentang lucid dream ?
7.
Bagaimana hubungan lucid
dream dengan para penemu ?
I.3 Tujuan Penulisan
1.
Memenuhi tugas Bahasa Indonesia.
2.
Mengetauhui sejarah lucid
dream.
3.
Meningkatkan pengetahuan tentang lucid dream.
I.4 Manfaat Penulisan
1.
Memberikan informasi tentang sejarah lucid dream.
2.
Memberikan informasi tentang pengaruh lucid dream.
3.
Memberikan informasi tentang cara melakukan lucid dream.
4.
Dapat mengambil hikmah dari hal-hal tentang lucid dream.
I.5 Metode Pengumpulan
Data
Dalam
penulisan karya tulis ini,metode penelitian yang digunakan adalah,
1.
Penjelajahan di internet,yaitu dengan mencari beberapa
informasi di mesin pencarian
2.
Teman-teman yang mengetahui hal tentang lucid dream.
3.
Teman-teman yang pernah mengalami lucid dream.
I.6 Sistematika Penulisan
Karya tulis ini terdiri dari tiga
bab yaitu, Bab I Pendahuluan, Bab II Landasan Teori, Bab III Pembahasan, Bab IV
Penutup.
BAB II
LANDASAN TEORI
II. 1 Pengertian Mimpi
Menurut
Foulkes yang dikutip dalam Lestari (2010), mimpi merupakan salah satu jenis
aktivitas alam bawah sadar manusia yang melibatkan penglihatan, pendengaran,
pikiran, perasaan, atau indera-indera lain dalam tidur, terutama saat tidur
yang disertai gerakan mata yang cepat (rapid eye movement / REM sleep). Dalam
mimpi ini, faktor kemampuan otak menjadi pemeran utama.
Mimpi
adalah penghubung antara kondisi sadar dan tidak sadar.Mimpi bisa dikatakan
sebagai kunci dan juga hasrat ketidaksadaran kita.Mimpi merupakan penggambaran
dari hal-hal yang tidak bisa dilakukan dikehidupan sebenarnya, dan mimpi juga
bisa menjelaskan pemecahan masalah.Ilmu mimpi disebut Oneironalogy.
Mimpi bukanlah
cara untuk membuka kesaktian, tetapi aktifitas seseorang ketika sedang
tertidur. Aristoteles mengetahui beberapa karakteristik dari mimpi hidup,
misalnya, mimpi mengubah sensasi sedikit dirasakan dalam tidur menjadi sensasi
intens (seseorang membayangkan dirinya berjalan melalui api, dan terasa panas),
hal ini membuatnya menyimpulkan bahwa mimpi bisa dengan mudah mengkhianati
tubuh.
II. 2 Jenis-jenis Mimpi
Menurut Nadya
(2012), jenis-jenis mimpi dibagi menjadi enam, diantaranya :
·
Anxiety
Dream
·
Episodic
or Sequence Dream
·
Repetitive
or Recurring Dream
·
Sexual
Dream
·
Tunnel
Dream
·
Lucid
Dream
II. 3 Pengertian Lucid Dream
Lucid
dream adalah kesadaran yang menguat atau bangkit saat berada di alam mimpi,
semuanya menjadi terang dan lebih real. Bahkan seseorang dapat mengontrol mimpi
sesuai keinginannya.
Tingkat kesadaran untuk mengontrol mimpi
disebut lucidity.Semakin sering seseorang melatih tingkat lucidity nya, maka
semakin besar kemungkinannya untuk mengontrol mimpi. Kondisi lucid dream ini
dapat dilakukan jika mampu menyadarkan secara penuh seseorang bahwa dirinya
sedang bermimpi. Lucid dream dapat
dilakukan/dilatih oleh semua orang, tanpa harus mempunyai keahlian khusus.
Seseorang yang melakukan lucid dream biasa disebut dream bender.
Lucid dream adalah pengalaman yang luar
biasa untuk bisa sadar bahwa seseorang sedang bermimpi. Tidak seperti mimpi
biasa, selama berlangsungnya mimpi dimana tidak mungkin untuk memiliki
pemikiran, lucid dream memperkenalkan elemen kuat dari kesadaran reflektif
diri. Dengan kesadaran ini seseorang dapat merasakan kebebasan dan memiliki
kontrol terhadap perkembangan cerita. Pikiran mungkin masih bercampur aduk
antara kenyataan dan keadaan yang seperti mimpi, atau seseorang mungkin
berpengalaman kejernihan yang luar biasa dari pikiran menandingi dari kehidupan
nyata. Ingatan akan masa lalu atau pengalaman didunia nyata dapat dihadirkan,
dan pergerakan tubuh dapat dengan sengaja dilakukan. Fungsi sensor kadang
memungkinkan untuk dicegah, tetapi beberapa saat mimpi dapat lebih jelas dan
ekspresif daripada kehidupan nyata.
Meskipun pada kenyataannya
kebanyakan orang melaporkan pernah mengalami lucid dream setidaknya sekali dalam sebulan,tidak ada bukti ilmiah
yang mengkonfirmasi kenyataan dari fenomena ini selama 30 tahun lalu. Hearne
(1978) and, independently, LaBerge, Nagel, Dement, and Zarcone (1981) adalah
yang mencatat dengan sukarela tentang komunikasi dengan subjek yang sedang
tidur. Menyadari bahwa pergerakan mata nyata selama pergerakan mata cepat (REM:
Rapid Eye Movement) terlihat cocok menurut laporan pandangan sendiri dari pergerakan
mata dalam mimpi, Dement dan Zarcone menyusun subyek untuk menampilkan
perbedaan sinyal penglihatan setelah mendapatkan lucidity. Dement dan Zarcone
kemudian menempatkan elektroda di dagu, kulit kepala, dan mata untuk mencatat
fisiologis data ketika subyek sedang tertidur. Laporan Polysomnograph
menunjukkan kesepakatan antara signal mata ketika REM tertidur dan ketika
subyek dilaporkan sukses dalam memberikan sinyal ketika terbangun.
Adanya
kemungkinan sinyal dari lucid dream pada waktu nyata telah dicek kebenarannya,
peneliti mulai mempelajari pengubahan keadaan ini dari kesadaran secara besar -
besaran. Gackenbach (1988) meneliti perbedaan fisiologi antara mimpi lucid dan
nonlucid, mempertimbangkan angka yang besar dari variable yang telah diuji, menemukan
beberapa perbedaan signifikan yang mengagetkan. Rangsangan pendengaran dan
kinetik dipertimbangkan lebih merata dalam lucid dream, sama seperti aktifitas
kognitif. Sebagai tambahan, mimpi biasa muncul untuk mengendalikan karakter
manusia.Schatzman, Worsley, dan Fenwick (1988) mendemonstrasikan bahwa aksi
dilakukan dalam lucid dream menghasilkan efek fisiologi yang sama.
II. 4 Sejarah Lucid Dream
Lucid
dream telah dipelajari secara ilmiah dan terbukti menjadi fenomena yang nyata.
Manusia telah mengenal lucid dream sejak berabad-abad. Ribuan tahun yang lalu,
Buddha Tibet berlatih yoga mimpi sebagai sarana untuk mencapai bentuk murni
kesadaran melalui kesadaran dalam mimpi. Tertulis dalam buku berjudul ‘Tibetan
Book of the Dead’(1993).
Pada awal abad 19
buku pertama untuk memperkenalkan potensi ilmiah dari lucid dream adalah
Marquis d’Hervey de Saint-Denys’s Les Reves et Les Moyens de Les Diriger: Observations
Pratiques, dimana buku ini berisi mengenai dokumentasi dari kegiatannya
meneliti mimpi selama 20 tahun, dan dibuku ini dijelaskan selangkah demi
selangkah perkembangan kemampuannya dalam mengontrol mimpi, dimulai dari dream
recall, hingga kontrol mimpi. Penerbitan buku Prancis ini, berawal dari
penerbitan tanpa nama, yang diterjemahkan menjadi “Dreams and the Ways to
Direct Them: Practical Observations”.
Kemudian,
peneliti Celia Green pada tahun 1968 mempelajari lucid dream, menganalisa inti
karakter dari mimpi, meninjau publikasi literature sebelumnya pada subyek dan
menyertakan data baru untuk peserta akan dirinya sendiri. Celia menyimpulkan
bahwa lucid dream adalah kategori dari pengalaman yang cukup berbeda dari mimpi
biasa, dan diprediksi bahwa pengalaman-pengalaman lucid dream ini akan
berkaitan dengan pergerakan cepat mata (REM). Green pun berpikir untuk
menghubungkan lucid dream dengan fenomena false awakenings.
Ahli
filsafat Norman Malcom pada tahun 1959 menulis Dreaming telah diperdebatkan
terhadap kemungkinan dari pengecekan keakuratan dari laporan mimpi. Norman
menegaskan “Hanya kriteria dari kebenaran pernyataan dari seseorang yang pernah
mempunyai mimpi yang pasti adalah mutlak”. Kesadaran dari pergerakan mata
dipertunjukan dalam mimpi akan berdampak pada mata pemimpi menyediakan jalan
untuk membuktikan bahwa aksi selama kehidupan nyata dapat diingat dan
ditunjukkan ketika lucid di dalam mimpi. Bukti pertama dari tipe ini adalah
dihasilkan pada akhir tahun 1970-an oleh pergerakan mata kepada sinyal onset of
lucidity, yang dlaporkan oleh mesin polysomnograph.
Hasil
Hearne adalah yang paling luas didistribusikan. Artikel kelompok peninjau
pertama dipublikasikan beberapa tahun kemudian oleh Stephen LaBerge di
Universitas Stanford, yang dengan mandiri mengembangkan teknik yang sama dengan
tesis doktoralnya. Semasa 1980-an, bukti ilmiah yang lebih jauh dari lucid
dreaming dihasilkan sebagai lucid dreamers yang dapat mendemonstrasikan kepada
peneliti bahwa siapa pun dapat dengan sadar akan keberadaannya di dalam mimpi
(Lagi, utamanya menggunakan sinyal pergerakan bola mata). Sebagai tambahan,
teknik-teknik yang dikembangkan telah dibuktikan melalui uji coba untuk
menambah kemungkinan pencapaian keadaan ini.
Paul
Tholey, seorang ilmuwan mimpi dan ahli teori Gestalt memberikan alasan
epistemology untuk penelitian lucid dream. Ciptaannya memberikan latar depan
untuk penelitian lebih jauh untuk mengkategorikan apa itu lucid dream. Tholey
(1980, 1981) mendefinisikan 7 perbedaan kondisi dari kejelasan yang harus
dipenuhi oleh mimpi agar dapat dijabarkan sebagai lucid dream:
1. Kesadaran akan keadaan mimpi
(orientasi)
2. Kesadaran akan tertahan untuk membuat
sebuah kepitisan
3. Kesadaran akan fungsi ingatan
4. Kesadaran akan identitas
5. Kesadaran akan lingkungan mimpi
6. Kesadaran akan arti dari mimpi
7. Kesadaran dari konsentrasi dan fokus
(kejelasan subjektif saat itu) Untuk mimpi menjadi lucid dijabarkan oleh
Tholey, bahwa hal itu harus dipenuhi oleh 7 faktor-faktor tersebut. Tholey menggantikan
kata “kejelasan” dengan kata “kesadaran”, yang telah diketahui dan menjadi
kondisi utama di terapi Gestalt dan dijabarkan sebagai pengalaman subyektif
akan kesadaran dalam mimpi (Lucid Dreaming – Dream of Clarity).
Psikolog
dan ilmuwan mimpi dari belanda bernama Frederick Van Eeden, merupakan orang
pertama yang menggunakan istilah lucid dream. Pada tahun 1913, Frederik
menerbitkan jurnal pada komunitas ilmuwan psikolog mengenai lucid dream dimana
pada jurnal ini, merekam 352 lucid dream yang dialaminya dari tahun 1898 dan
1912. Judul jurnal ini adalah 'A Study of Dreams'.
BAB III
PEMBAHASAN
III.1 Terjadinya Lucid Dream
Ilmuwan syaraf
J. Allan Hobson telah menghipnosis apa yang mungkin muncul dalam otak ketika lucid dream. Tahap pertama untuk mencapai
lucid dream adalah dengan mengenali keadaan yang
dialaminya adalah sebuah mimpi. Pengenalan ini muncul di dorsolateral prefrontal cortex, salah satu area pasif ketika
pergerakan mata tertidur dan dimana ingatan bekerja muncul. Ketika area ini aktif dan mengenal
kemunculan mimpi, pemimpi harus waspada untuk membiarkan mimpi berlanjut tetapi
harus tetap fokus agar tetap sadar dan ingat apa yang ada dalam mimpi.Selama
mempertahankan keseimbangan ini, amygdala
dan parahippocampal cortex sedikit
aktif.Untuk melanjutkan intensitas dari halusinasi mimpi, pons dan parieto-occipital
junction diharapkan tetap aktif
Pada
tahun 1992, sebuah studi dari Deirdre Barrett pada bukunya berjudul the Committee of Sleep mempelajarai
apakah lucid dream terdiri atas 4
kejadian logis dari lucidity:
1. Pemimpi
sadar bahwa sedang bermimpi
2. Benda
– benda menghilang setelah bangun
3. Hukum
– hukum fisika tidak perlu diterapkan dalam mimpi
4. Pemimpi
mempunyai ingatan yang jelas tentang kehidupan nyata
Barrett menemukan
kurang dari seperempat hitungan lucidity memperlihatkan
keempat penjelasan logis tersebut. Barrett juga menjelaskan bagaimana
pengalaman lucid dream telah
dipelajari untuk mengingat secara detail tujuan praktis, seperti seorang
seniman yang mencari inspirasi untuk kreasi mereka setelah mengalami lucid, atau seorang programmer yang
mencari sebuah kode untuk tampilan screen.
Untuk mengetahui apakah orang tersebut
mengalami lucid atau tidak, digunakan
alat pembaca gelombang otak, karena otak manusia terdiri dari ribuan sel neuron
yang berkomunikasi satu sama lain dengan memancarkansinyal atau gelombang
listrik yang disebut dengan brainwave.
Dalam keadaan lucid otak memancarkan
gelombang sinyal yang dapat dibaca melalui elektroda, kemudian alat pembaca
gelombang otak ini akan menampilkan hasilnya pada layar display.Namun, frekuensi dari brainwave
ini akan berbeda-beda, tergantung kepada kondisi seseorang, sehingga dapat
diketahui apakah subyek sedang bermimpi lucid
atau non lucid. Secara umum ada
empat macam jenis gelombang brainwave:
•
Beta
Muncul ketika seseorang dalam
keadaan sadar sepenuhnya, waspada, takut, tegang, dan lain-lain.Gelombang ini
berada di frekuensi 13-60 Hz (13-60 gelombang/detik).
•
Alpha
Muncul
ketika seseorang sedang dalam keadaan rileks/santai.Meskipun masih dalam
keadaan sadar.Gelombang ini berada di frekuensi 7-13 Hz (7-13 gelombang/detik).
•
Theta
Muncul
ketika seseorang dalam keadaan nyaris
kehilangan kesadaran (somnolence/nyaris tertidur). Gelombang ini berada di
frekuensi 4-7 Hz (4-7 gelombang/detik).
•
Delta
Muncul ketika
seseorang dalam keadaan kehilangan
kesadaran/tertidur.Gelombang ini
berada di frekuensi 0.1-4 Hz (o.1-4 gelombang/detik).
Setelah diketahui
sedikit tentang macam-macam gelombang brainwave, maka dapat diketahui pula
penyebab seseorang mengalami lucid dream.
Seharusnya otak seseorang berada dalam keadaan gelombang delta ketika
tidur, tetapi dalam lucid dream, pada
otak bagian parietal lobe atau otak
besar terdapat aktivitas gelombang beta yang cukup tinggi, sehingga menyebabkan
seseorang bisa memperoleh kesadaran saat sedang bermimpi. Hal ini juga
menjelaskan kenapa beberapa diantara lucid
dream bisa terasa sangat nyata.
III.2 Perbedaan Mimpi Biasa Dengan Lucid
Dream
Inti dari perbedaan kedua jenis
mimpi tersebut adalah dalam Peran Otak. Dalam mimpi biasa otak sepenuhnya akan
beristirahat sehingga sensor logika otak
tidak ikut berperan dalam mimpi oleh karena itulah maka terkadang mimpi
itu terasa aneh. Contohnya : Saya sedang di Mall, saya Naik Eskalator,
tiba-tiba lantainya hilang, lalu saya pindah ke jalan, di jalan saya dikejar
maling, maling tersebut ibu saya... Dan seterus-nya. Kenapa aneh? Karena itu
tadi, logika kita tidak ikut berperan sehingga mimpi itu bekerja secara acak
dan mengambil hal-hal yang random.
Sementara dalam Lucid Dream,
Saraf yang mengatur indra dan logika tetap aktif dan bekerja. Berarti apakah
otak kita tidak istirahat? Bukan begitu, otak kita tetap dalam keadaan
istirahat, tetapi hanya sebagian kecil komponenya saja yang tetap bekerja. Jika
kita lihat dari contoh diatas maka jalan ceritanya akan sedikit berbeda.’ Saya
sedang berada di Mall dan naik eskalator, tiba-tiba lantainya hilang’.Nah jika
sedang dalam Lucid Dream,kita akan sadar bawa ada suatu kejanggalan. Lalu otak
mulai memberi sinyal bahwa ada sesuatu yang salah, dari situlah kita berhasil
mempunyai kontrol diri sendiri dan selanjutnya kita yang menentukan alur cerita
mimpi, jika begitu kita tidak lagi terbawa mimpi, tetapi kitalah yang
menciptakan mimpi.
III.3 Cara mendapatkan Lucid
Dream
·
Tahap-tahap sebelum mendapatkan lucid dream :
1. Tidur dalam kondisi serileks
mungkin, dengan pakaian longgar dan santai.
2. Kontrol pernafasan dan konsentrasi.
Cobalah untuk memperlambat pernafasan,
namun tetap berkonsentrasi ke organ-organ tubuh anda, mulai dari ujung rambut
hingga ujung kaki. Cara ini pernah
dibahas dalam blog Wikumagic, di artikel tentang Astral Projection.
3.
Jaga pikiran tetap sadar, namun santai.
Jika anda berusaha tersadar namun
tidak santai, anda tidak akan bisa tertidur.
Berusahalah untuk melakukan hal-hal yang bisa membuat anda tetap sadar
dalam kondisi rileks, seperti menghitung domba atau membayangkan diri anda naik
turun tangga.
4.
Sleep Paralysis.
Kondisi ini adalah tahapan utama ke
arah Lucid Dream. Ini adalah tahap di
mana sering disebut sebagai "tindihan". Anda mungkin akan merasa ditindih oleh
sesuatu yang sangat berat, susah bernafas, tubuh serasa berputar dan
terlempar. Ingat, jangan terbangun saat
mencapai tahap ini. Jika anda bangun
karena merasa ketakutan, Lucid Dream anda akan gagal.
5.
Black Out.
Periode transisi di mana anda merasa
memasuki ruang hitam kelam. Akan
berlangsung selama beberapa saat, dan sekali lagi jangan sampai terbangun.
Nah, setelah
melewati tahapan ini, anda akan mulai merasakan suatu sensasi, entah berupa
penglihatan atau suara, yang intinya berarti anda telah memasuki dunia mimpi
dan siap untuk menjelajahinya.
·
Cara Mendapatkan Lucid Dream
Intinya adalah dua hal : Mengetahui dan menyadari bahwa anda sedang di
dunia mimpi dan terus menerus mengecek kesadaran anda.
Metode ini bisa dicapai dengan langkah-langkah berikut :
1. Cek realitas dan kesadaran anda; Kenali
tanda-tanda mimpi
Cobalah untuk
membiasakan diri mengecek realita dan kesadaran anda, bahkan ketika anda tidak
sedang bermimpi. Tanyakan ke diri anda
sendiri : Apakah saya bermimpi? Contohnya adalah memastikan jarum jam tetap
berjalan, atau mengecek gaya gravitasi.
Jika anda melakukan hal tersebut di dalam mimpi, akan terjadi suatu
keanehan (misal, di dunia mimpi jarum jam tidak berjalan, ada kemungkinan
benda-benda terbang melawan gravitasi).
Nah, jika keaneahan tersebut terjadi dan anda menyadarinya,
selamat...anda telah mengalami Lucid Dream dan bisa mulai menjelajah mimpi.
2. Ingatlah mimpi anda
Cobalah untuk
mengingat setiap mimpi anda, dan catat mimpi-mimpi anda dalam buku catatan
setelah anda mengalaminya. Teknik ini
disebut dengan pembuatan jurnal mimpi.
3. Berusaha bangun di tengah tidur anda
Waktu terbaik adalah
menjelang pagi, di mana anda masih memiliki cukup waktu untuk melanjutkan tidur
anda. Setelah terbangun, minum banyak
air putih, berusahalah mengingat mimpi anda sebelumnya, dan lanjutkan tidur.
4. Visualisasi dan Sugesti
Sebelum tidur,
bayangkan berbagai hal-hal fantastis seperti terbang di angkasa, melukis di
atas awan, atau hal-hal lainnya. Lalu
katakan pada diri anda sendiri berulang-ulang "Saya akan mengalami Lucid
Dream dan mencatatnya dalam jurnal mimpi.
5. Dengarkan gelombang musik untuk mempermudah
proses Lucid Dream
6. Sabar dan terus berlatih
Lucid dream adalah
sesuatu yang harus terus menerus dilatih, dan mungkin tidak bisa langsung
berhasil dalam satu kali percobaan. Jika
gagal, cobalah untuk mereview lagi metode yang anda lakukan, dan jangan putus
asa. Terus berlatih, dan berlatih.
·
Langkah-langkah induksi di dalam lucid dream :
1. Wake
Induce
Wake Induce adalah teknik yang digunakan secara sengaja, dan dalam
keadaan sadar (wake).Ada enam
jenis teknik dalam Wake Induce.
•
WILD (Wake
Induced Lucid Dream)
Teknik yang dilakukan dengan
kesadaran seseorang tersebut untuk masuk ke fase lucid. Atau dengan kata lain seseorang tidak tidur dalam arti
sebenarnya dan tetap terjaga hingga melewati fase REM (Rapid Eye Movement) dan
Sleep Paralyze yang dimana akan
langsung terhubung ke dunia lucid.
•
WBTB (Wake
Back To Bed)
Teknik yang sangat similar dengan
WILD.WBTB biasanya dilakukan untuk mengoptimalkan teknik WILD.Teknik ini
mengaharuskan seseorang untuk tidur sebelumnya, dan setelah 4-5 jam diharuskan
untuk bangun sebentar, minum segelas air putih, lalu lanjutkan tidur dengan
menggunakan teknik WILD.
•
MILD (Mnemonic
Induced Lucid Dreams)
Teknik ini ditemukan oleh seorang
Oneironaut atau ahli ilmu mimpi, Dr. Stephen LeBerge.Teknik ini dilakukan
dengan bantuan mimpi yang sebelumnya telah terjadi.Dan mengharuskan seseorang
mengingat mimpi yang sebelumnya dialami untuk bisa dilanjutkan pada mimpi
selanjutnya.
•
FILD (Finger
Induced Lucid Dream)
Teknik yang ditemukan oleh member
DreamViews bernama Hargarts. Teknik
ini dilakukan dengan bantuan gerakan-gerakan jari yang akan membantu seseorang
untuk masuk ke fase lucid.
•
CILD (Chakra
Induced Lucid Dream)
Teknik yang menggunakan bantuan Third Eye Chakra. Posisi mata ketiga ada
di antara kedua alis mata.
•
EILD (Electrical/External
Induced Lucid Dreams)
Teknik yang menggunakan alat
bantu eksternal untuk mencapai fase lucid dreaming. Contohnya seperti Googles Nova Dreamer, Vibrating Watch, Brainwaves, dan program/alat induksi lainnya.
2. Dream Induce
Teknik yang umumnya tidak sengaja dilakukan,
dan digunakan ketikaberada dalam state mimpi (dream).Ada empat jenis teknik dalam Dream
Induce.
•
DILD (Dream
Induced Lucid Dreams)
Teknik yang menggunakan kepekaan diri
terhadap mimpi untuk mencapai fase lucid
dreaming. Atau dengan kata lain ketika seseorang sedang bermimpi, harus
sadar itu adalah mimpi, dan dengan keinginan untuk lucid dream, seseorang akan masuk dan dapat melakukan dream bending.
•
DEILD (Dream
Exit Induced Lucid Dreams)
Teknik yang menggunakan bantuan
alarm/LD Timer untuk mencapai fase lucid
dreaming. Dengan kata lain ini adalah teknik yang menyadarkan penggunanya
bahwa sedang bermimpi dengan dibunyikannya alarm tersebut.
•
RC (Reality
Check)
Sebuah aktivitas yang meyakinkan
diri bahwa apa yang dialami itu sedang dalam keadaan mimpi atau tidak.
Praktiknya bisa bermacam-macam, tetapi umumnya dengan cara melihat anggota
tubuh, jarum pada jam, suasana disekitar, apakah ada yang janggal atau tidak.
•
ADA (All
Day Awarness)
Teknik yang ditemukan oleh member Dream Views bernama KingYoshi. Teknik ini mengharuskan seseorang
untuk meluangkan waktu sejenak dan memperhatikan secara detail hal-hal yang
berada di sekitarnya (contoh : suara langkah kaki, warna, tekstur barang-barang
disekitar, dan lain-lain). Hal ini dilakukan agar membuat sensitif otak dapat
dengan mudah melakukan pembedaan antara dunia nyata dan mimpi.
III.4 Perasaan Saat Mengalami Lucid Dream
Kita bisa mencoba apapun dan
menjadi apapun di alam mimpi. Pengalaman
paling umum adalah merasakan terbang dari satu tempat ke tempat lainnya. Ada pula penjelajahan ke dimensi lain,
interaksi dengan orang-orang yang ada di alam bawah sadar anda (subconscious)
dan lain-lain. Perlu diingat, indra
penglihatan, pendengaran, peraba, perasa, dan penciuman anda tetap aktif dalam
lucid dream. Anda bahkan bisa mengalami berbagai emosi seperti rasa
senang,sedih, terharu, bahagia, dan lain-lain,misalnya:
A.
Melihat: Kamu bisa loh melihat dalam mimpi dengan
sangaaaat jelas. Pelajari cara membuat mimpi stabil dan lebih jernih untuk itu.
B.
Mendengar: Sama seperti penglihatan, indera ini juga
bekerja normal bahkan pada mimpi biasa.
C.
Membau: Hal yang tidak sering muncul pada mimpi biasa.
Di lucid dream, bau juga muncul loh! Coba bayangkah sebuah tong sampah
didepanmu. Dikelilingi oleh lalat, banyak tikus mati, pasti di mimpimu akan
tercium baunya.
D.
Mengecap : Bayangkan ada sebuah kue cokelat didepanmu.
Dengan atasan krim yang lembut. Selai cokelat gurih dan renyah yang kadang
menggigit. Ditabur bubuk emas, mmmm, nikmat rasanya. Di lucid dream, makanan
yang kamu rasa akan lebih nikmat! Itu karena otakmu menginginkan yang 'perfect'
untuk kamu. Enggak ada yang namanya kolesterol tinggi disini!
E.
Merasakan : Kamu dapat menyentuh pasir di laut, dan
merasakan tekturnya. Tekstur lucid dream memang sellau menarik.
Terkadang, saat kita coba untuk
merasakaan sesuatu yang kita belum pernah rasakan, otak kita hanya akan
memberikan kita rasa apa yang mungkin kita akan rasakan (tebak tebakan).Jadi
intinya lucid dream bisa terasa sangat nyata! Jangan remehkan indera atau
rasa-rasa di dalam dunia mimpi, karena mereka bisa menjadi sangat nyata.
Ada 3 kategori Lucid Dreamer,
dan berikut adalah hal-hal yang bisa dialami :
A.
Tingkat Pemula
Berjalan menembus tembok,
menggambar di langit, terbang di angkasa, menjelajah dunia mimpi.
B.
Tingkat Menengah
Makan, berkencan atau bertemu
tokoh-tokoh yang selama ini hanya ada dalam imajinasi anda seperti artis,
olahragawan, politikus, pahlawan, tokoh kartun, dan lain-lain.
C.
Tingkat Ahli
Berhubungan seksual, merasakan kehidupan
setelah mati, mendapatkan inspirasi untuk diterapkan ke dunia nyata (contoh
: ide untuk menulis buku, membuat film,
dan sebagainya)
III.5 Pengaruh Lucid Dream
Tujuan utama merasakan Lucid
Dream adalah untuk menikmati kehidupan di dunia mimpi, di mana kita bisa
mendapatkan berbagai pengalaman yang sangat menyenangkan. Tujuan lain adalah untuk memenuhi keinginan
yang tidak bisa tercapai di dunia nyata.
Karena dalam lucid dream kita bisa mengontrol segala sesuatu di
dalamnya, maka untuk mengatur berbagai hal yang ingin kita capai akan menjadi
hal yang sederhana.
Pengaruh positif dari Lucid Dream adalah untuk
meningkatkan kemampuan dalam memecahkan masalah, mengatasi fobia dan trauma,
meningkatkan kreativitas, dan menambah rasa percaya diri.
sebenarnya Lucid
Dream tidak memberi dampak negatif tetapi jika terlalu sering mengalaminya
kemungkinan besar akan kehilangan motivasi hidup, karena terbiasa dengan dunia
mimpi yang serba mudah, juga Lucid Dream
yang menakutkan atau mengerikan bisa membuat kita menjadi paranoid dan stress.
Oleh karena itu perlu diingat bahwa semuanya itu hanyalah mimpi, tidak ada yang
nyata.
III.6 Respon Orang Tentang Lucid
Dream
Mayoritas respon orang awalnya
pasti mereka tidak percaya tentang adanya lucid
dream sebelum mereka mengalaminya atau mereka pernah mengalaminya namun
tidak dapat membedakan mimpi yang dialaminya. Hingga kini masih banyak orang
yang belum mengenal dan masih belum terlalu percaya kalo lucid dream ada. Doktor Stephen LaBerge adalah orang yang
mempopulerkan lucid dreaming. Dia
berkata “itu mustahil untuk membuktikan kepada seseorang bahwa lucid dream itu ada sampai orang itu
mengalaminya sendiri.”
III.7 Hubungan Lucid Dream Dengan Para Penemu
Beberapa ilmuwan
dunia telah mencoba melakukan lucid dream
untuk mendapatkan inspirasi, dan terbukti dapat menghasilkan sebuah
penemuan. Diantaranya :
•
Rumus Benzena - Friedrich August Kekule Von
Stradonitz
Benzena adalah salah satu komponen dalam
minyak bumi, dan merupakan salah satu bahan petrokimia yang paling dasar serta
pelarut yang penting dalam dunia industri. Benzena menjadi bahan dasar dalam
produksi obat-obatan, plastik, bensin, karet buatan, dan pewarna. Salah satu
peneliti yang berjasa dalam menemukan Benzena adalah Friedrich August Kekule Von
Stradonitz. Selama tahun 1800an para peneliti selalu gagal memecahkan struktur
dari Benzena begitupun juga dengan August yang kesulitan memecahkan struktur
dari Benzena. Karena lelah dan gagal dalam penelitianya, August memutuskan
untuk tidur di dekat perapian agar otaknya kembali segar. Dalam tidurnya
tersebut August bermimpi buruk dimana August dikelilingi ular, kemudian August
mencoba untuk sadar dan membentuk formasi ular menjadi hexagonal dengan
imajinasinya. Ketika terbangun, August menyadari bahwa formasi ular tersebut
merupakan struktur molekul dari Benzena yang belum terpecahkan dan ternyata
sudah berada lama dalam otak bawah sadarnya yang kemudian diwujudkan dalam
mimpinya tersebut.
•
Mesin Jahit - Elias Howe's
Elias Howe's mengalami masalah teknis saat
dirinya ingin menggabungkan jarum jahit dan benang. Frustasi masalah teknis
mesin jahit buatanya itu sampai terbawa ke dalam mimpi. Dimana Elias bermimpi
ditangkap oleh suku kanibal dan diperintahkan membuat desain mesin jahit. Jika
Elias gagal, maka Eliasakan ditusuk tombak. Layaknya dikehidupan nyata, dalam
mimpinya tersebut Elias juga gagal membuat mesin jahit, sehingga Elias pun
ditusuk oleh tombak. Sadar dari mimpi buruknya tersebut, Elias ingat sekali
bahwa setiap tombak yang menusuknya dalam mimpinya tersebut mempunyai lubang
diujungnya. Dari sinilah Elias sadar agar mesinnya bekerja, Elias memberi
lubang pada jarum mesin jahitnya.
•
Teori Relativitas - Albert Einstein
Teori relativitas adalah sebuah teori yang
berkontribusi pada perkembangan dunia modern saat ini, mulai dari bom atom
sampai perjalanan ke luar angkasa. Ketika Einsten muda, dirinya pernah bermimpi
pergi ke peternakan dimana Einstein melihat segerombolan sapi ingin menerobos
pagar listrik, kemudian Einstein berpikir ingin menjadi petani dan menghidupkan
pagar listrik tersebut dan membuat sapi-sapi itu tersengat listrik. Einsten
melihat salah satu sapi yang tersengat listrik itu seperti sedang berakrobat
dan menari, kemudian Einstein berlari kearah yang berlainan untuk melihat sapi
itu, kali ini sapi terlihat seperti melompat membalikkan tubuh layaknya pemain
sepak bola. Selanjutnya Einstein mencoba untuk melihat dari berbagai arah dan
ternyata hasilnya berbeda-beda. Karena Einsten pemuda yang cerdas, Einstein
tidak hanya menganggap itu hanyalah sebuah mimpi konyol, pasti ada penjelasan
fisika didalamnya.
Setelah berpikir cukup lama, Einstein
menyimpulkan bahwa sebuah kejadian akan terasa dan terlihat berbeda tergantung
dimana posisi dan jarak pandang berada, dikarenakan waktu yang dibutuhkan
cahaya untuk mencapai mata akan berbeda-beda.
Dan terciptalah teori relativitas.
•
Film Terminator - James Cameron
Salah satu sutradara ternama di hollywood, James Cameron. Salah satu
filmnya adalah Terminator. Film ini
ternyata didasari oleh mimpi yang dialami oleh Cameron. Saat ia sedang
mensutradarai film Piranha 2, James
terserang demam hingga mengalami lucid
dream. Didalam mimpinya tersebut James berimajinasi menjadi seorang robot
pembunuh yang sedang mengejar-ngejar seorang gadis, kemudian James berubah lagi
menjadi seorang robot penolong yang menghancurkan robot pembunuh. Dalam
mimpinya tersebut, James menjadi dua karakter yang berbeda. Sembuh dari
demamnya, Cameron segera menyusun sebuah
skenario berdasarkan dari mimpinya tersebut. Kemudian dikenal dengan Film
Terminator.
BAB IV
PENUTUP
IV.1 Kesimpulan
semua
orang bisa belajar tentang lucid dream.Mendapatkan
lucid dream bukan hal yang susah. Modalnya-lah yang susah. Apa modal lucid
dream? Modalnya adalah kemauan keras,kesabaran,mau berlatih setiap
saat,tidak pantang menyerah.
Banyak manfaat yang kita dapat
setelah mengalami lucid dream,
diantaranya adalah penyelesaian masalah,peningkatkan kreativitas,meningkatkan
kepercayaan diri,berlatih keterampilan.
ada batasan-batasan dalam Lucid Dream. Kita mungkin bisa mengontrol mimpi, namun tidak 100%
karena bagaimanapun, mimpi adalah sebuah dimensi lain dari kehidupan kita.
IV.2 Saran
Lucid dream adalah sesuatu yang harus
terus menerus dilatih, dan mungkin tidak bisa langsung berhasil dalam satu kali
percobaan. Jika gagal, cobalah untuk
mereview lagi metode yang anda lakukan, dan jangan putus asa. Terus berlatih, dan berlatih.
Janngan lakukan lucid dream secara berlebihan karena
kasus stres mungkin muncul jika Lucid
Dream anda bersifat mengerikan atau menakutkan. Dalam kasus lucid dream yang akut, beberapa orang mungkin kehilangan motivasi
di dunia nyata karena mereka merasa bisa mendapatkan apapun di dunia
mimpi.
Satu hal yang anda harus ingat,
segala hal dalam Lucid Dream hanyalah
mimpi, tidak ada yang berupa kenyataan.
i wish it can help you guys !!!
0 comments:
Post a Comment