Pages

Ads 468x60px

Friday, 24 March 2017

Apa Itu Lucid Dream ???

BAB I

PENDAHULUAN

I.1  Latar Belakang

 Mimpi merupakan salah satu jenis aktivitas alam bawah sadar manusia yang melibatkan penglihatan, pendengaran, pikiran, perasaan, atau indera-indera lain dalam tidur, terutama saat tidur yang disertai gerakan mata yang cepat.Didalam mimpi, seseorang akan mendapatkan imajinasi yang bercerita, seperti layaknya sedang menonton sebuah film. Imajinasi didalam mimpi adalah sebuah proyeksi virtual yang diberikan oleh pikiran bawah sadar manusia.
Seseorang tidak dapat menentukan alur cerita didalam mimpi, karena pikiran manusia ketika tidur dalam keadaan tidak sadar. Namun jika seseorang tersadar dirinya sedang bermimpi, dan dapat mengendalikannya, maka ia sedang mengalami lucid dream. Lucid dream adalah kesadaran yang menguat atau bangkit saat berada di alam mimpi, semuanya menjadi terang dan lebih real. Bahkan seseorang dapat mengontrol mimpi sesuai keinginannya. Lucid dream menawarkan wawasan yang menarik dan ilustrasi yang jelas akan intrik bagi siapa saja yang melakukannya.Fenomena lucid dream ini sebenarnya telah lama dikenal pada masa lampau, hanya saja baru beberapa dekade ke belakang ini, komunitas sains mulai mengakui keberadaan fenomena satu ini. Dimulai dari para biksu Tibet yang menerapkan suatu bentuk meditasi yoga yang mampu mengajarkan untuk menjaga kesadaran ketika sedang bermimpi.
Beberapa ilmuwan dunia telah mencoba melakukan lucid dream untuk mendapatkan inspirasi, dan terbukti dapat menghasilkan sebuah penemuan. Dalam Rhidwan(2011, 26) dituliskan bahwa, Elias Howe's mengalami mimpi sadar sebelum akhirnya Howe's menciptakan mesin jahit. Albert Einstein juga mengungkapkan, dirinya mendapatkan ide untuk membuat teori relativitas melalui mimpinya yang dikendalikan.
            Mimpi dapat dikatakan sebagai hal yang pasti dialami setiap manusia normal ketika sedang tertidur ataupun tak sadarkan diri. Oleh sebab itu, lucid dream dapat dilakukan oleh semua orang yang masih bisa bermimpi. Karena sifat manusia selalu ingin sesuatu yang berbeda, maka lucid dream adalah pilihan yang tepat untuk mendapatkan sensasi yang berbeda ketika bermimpi.Namun masih banyak orang yang belum tahu cara mendapatkannnya dan membedakan mimpi biasa dengan lucid dream,juga banyak yang belum mengetahui dampak yang kemungkinan terjadi akibat lucid dream.

I.2 Rumusan Masalah
            Berdasarkan latar belakang di atas masalah dapat dirumuskan sebagai berikut,
1.      Bagaimana lucid dream dapat terjadi ?
2.      Bagaimana membedakan mimpi biasa dengan lucid dream ?
3.      Bagaimana cara mendapatkan lucid dream ?
4.      Bagaimana rasanya saat mengalami lucid dream ?
5.      Bagaimana pengaruh dari lucid dream ?
6.      Bagaimana respon orang tentang lucid dream ?
7.      Bagaimana hubungan lucid dream dengan para penemu ?
I.3 Tujuan Penulisan
1.      Memenuhi tugas Bahasa Indonesia.
2.      Mengetauhui sejarah lucid dream.
3.      Meningkatkan pengetahuan tentang lucid dream.
I.4 Manfaat Penulisan
1.      Memberikan informasi tentang sejarah lucid dream.
2.      Memberikan informasi tentang pengaruh lucid dream.
3.      Memberikan informasi tentang cara melakukan lucid dream.
4.      Dapat mengambil hikmah dari hal-hal tentang lucid dream.
I.5 Metode Pengumpulan Data
            Dalam penulisan karya tulis ini,metode penelitian yang digunakan adalah,
1.      Penjelajahan di internet,yaitu dengan mencari beberapa informasi di mesin pencarian
2.      Teman-teman yang mengetahui hal tentang lucid dream.
3.      Teman-teman yang pernah mengalami lucid dream.
I.6 Sistematika Penulisan
            Karya tulis ini terdiri dari tiga bab yaitu, Bab I Pendahuluan, Bab II Landasan Teori, Bab III Pembahasan, Bab IV Penutup.



BAB II
LANDASAN TEORI
II. 1 Pengertian Mimpi
            Menurut Foulkes yang dikutip dalam Lestari (2010), mimpi merupakan salah satu jenis aktivitas alam bawah sadar manusia yang melibatkan penglihatan, pendengaran, pikiran, perasaan, atau indera-indera lain dalam tidur, terutama saat tidur yang disertai gerakan mata yang cepat (rapid eye movement / REM sleep). Dalam mimpi ini, faktor kemampuan otak menjadi pemeran utama.
            Mimpi adalah penghubung antara kondisi sadar dan tidak sadar.Mimpi bisa dikatakan sebagai kunci dan juga hasrat ketidaksadaran kita.Mimpi merupakan penggambaran dari hal-hal yang tidak bisa dilakukan dikehidupan sebenarnya, dan mimpi juga bisa menjelaskan pemecahan masalah.Ilmu mimpi disebut Oneironalogy.
Mimpi bukanlah cara untuk membuka kesaktian, tetapi aktifitas seseorang ketika sedang tertidur. Aristoteles mengetahui beberapa karakteristik dari mimpi hidup, misalnya, mimpi mengubah sensasi sedikit dirasakan dalam tidur menjadi sensasi intens (seseorang membayangkan dirinya berjalan melalui api, dan terasa panas), hal ini membuatnya menyimpulkan bahwa mimpi bisa dengan mudah mengkhianati tubuh.
II. 2 Jenis-jenis Mimpi
Menurut Nadya (2012), jenis-jenis mimpi dibagi menjadi enam, diantaranya :
·         Anxiety Dream
·         Episodic or Sequence Dream
·         Repetitive or Recurring Dream
·         Sexual Dream
·         Tunnel Dream
·         Lucid Dream
II. 3 Pengertian Lucid Dream
 Lucid dream adalah kesadaran yang menguat atau bangkit saat berada di alam mimpi, semuanya menjadi terang dan lebih real. Bahkan seseorang dapat mengontrol mimpi sesuai keinginannya.
 Tingkat kesadaran untuk mengontrol mimpi disebut lucidity.Semakin sering seseorang melatih tingkat lucidity nya, maka semakin besar kemungkinannya untuk mengontrol mimpi. Kondisi lucid dream ini dapat dilakukan jika mampu menyadarkan secara penuh seseorang bahwa dirinya sedang bermimpi. Lucid dream dapat dilakukan/dilatih oleh semua orang, tanpa harus mempunyai keahlian khusus. Seseorang yang melakukan lucid dream biasa disebut dream bender.
Lucid dream adalah pengalaman yang luar biasa untuk bisa sadar bahwa seseorang sedang bermimpi. Tidak seperti mimpi biasa, selama berlangsungnya mimpi dimana tidak mungkin untuk memiliki pemikiran, lucid dream memperkenalkan elemen kuat dari kesadaran reflektif diri. Dengan kesadaran ini seseorang dapat merasakan kebebasan dan memiliki kontrol terhadap perkembangan cerita. Pikiran mungkin masih bercampur aduk antara kenyataan dan keadaan yang seperti mimpi, atau seseorang mungkin berpengalaman kejernihan yang luar biasa dari pikiran menandingi dari kehidupan nyata. Ingatan akan masa lalu atau pengalaman didunia nyata dapat dihadirkan, dan pergerakan tubuh dapat dengan sengaja dilakukan. Fungsi sensor kadang memungkinkan untuk dicegah, tetapi beberapa saat mimpi dapat lebih jelas dan ekspresif daripada kehidupan nyata.
Meskipun pada kenyataannya kebanyakan orang melaporkan pernah mengalami lucid dream setidaknya sekali dalam sebulan,tidak ada bukti ilmiah yang mengkonfirmasi kenyataan dari fenomena ini selama 30 tahun lalu. Hearne (1978) and, independently, LaBerge, Nagel, Dement, and Zarcone (1981) adalah yang mencatat dengan sukarela tentang komunikasi dengan subjek yang sedang tidur. Menyadari bahwa pergerakan mata nyata selama pergerakan mata cepat (REM: Rapid Eye Movement) terlihat cocok menurut laporan pandangan sendiri dari pergerakan mata dalam mimpi, Dement dan Zarcone menyusun subyek untuk menampilkan perbedaan sinyal penglihatan setelah mendapatkan lucidity. Dement dan Zarcone kemudian menempatkan elektroda di dagu, kulit kepala, dan mata untuk mencatat fisiologis data ketika subyek sedang tertidur. Laporan Polysomnograph menunjukkan kesepakatan antara signal mata ketika REM tertidur dan ketika subyek dilaporkan sukses dalam memberikan sinyal ketika terbangun. 
Adanya kemungkinan sinyal dari lucid dream pada waktu nyata telah dicek kebenarannya, peneliti mulai mempelajari pengubahan keadaan ini dari kesadaran secara besar - besaran. Gackenbach (1988) meneliti perbedaan fisiologi antara mimpi lucid dan nonlucid, mempertimbangkan angka yang besar dari variable yang telah diuji, menemukan beberapa perbedaan signifikan yang mengagetkan. Rangsangan pendengaran dan kinetik dipertimbangkan lebih merata dalam lucid dream, sama seperti aktifitas kognitif. Sebagai tambahan, mimpi biasa muncul untuk mengendalikan karakter manusia.Schatzman, Worsley, dan Fenwick (1988) mendemonstrasikan bahwa aksi dilakukan dalam lucid dream menghasilkan efek fisiologi yang sama.  
II. 4 Sejarah Lucid Dream
            Lucid dream telah dipelajari secara ilmiah dan terbukti menjadi fenomena yang nyata. Manusia telah mengenal lucid dream sejak berabad-abad. Ribuan tahun yang lalu, Buddha Tibet berlatih yoga mimpi sebagai sarana untuk mencapai bentuk murni kesadaran melalui kesadaran dalam mimpi. Tertulis dalam buku berjudul ‘Tibetan Book of the Dead’(1993).
Pada awal abad 19 buku pertama untuk memperkenalkan potensi ilmiah dari lucid dream adalah Marquis d’Hervey de Saint-Denys’s Les Reves et Les Moyens de Les Diriger: Observations Pratiques, dimana buku ini berisi mengenai dokumentasi dari kegiatannya meneliti mimpi selama 20 tahun, dan dibuku ini dijelaskan selangkah demi selangkah perkembangan kemampuannya dalam mengontrol mimpi, dimulai dari dream recall, hingga kontrol mimpi. Penerbitan buku Prancis ini, berawal dari penerbitan tanpa nama, yang diterjemahkan menjadi “Dreams and the Ways to Direct Them: Practical Observations”.
Kemudian, peneliti Celia Green pada tahun 1968 mempelajari lucid dream, menganalisa inti karakter dari mimpi, meninjau publikasi literature sebelumnya pada subyek dan menyertakan data baru untuk peserta akan dirinya sendiri. Celia menyimpulkan bahwa lucid dream adalah kategori dari pengalaman yang cukup berbeda dari mimpi biasa, dan diprediksi bahwa pengalaman-pengalaman lucid dream ini akan berkaitan dengan pergerakan cepat mata (REM). Green pun berpikir untuk menghubungkan lucid dream dengan fenomena false awakenings.
            Ahli filsafat Norman Malcom pada tahun 1959 menulis Dreaming telah diperdebatkan terhadap kemungkinan dari pengecekan keakuratan dari laporan mimpi. Norman menegaskan “Hanya kriteria dari kebenaran pernyataan dari seseorang yang pernah mempunyai mimpi yang pasti adalah mutlak”. Kesadaran dari pergerakan mata dipertunjukan dalam mimpi akan berdampak pada mata pemimpi menyediakan jalan untuk membuktikan bahwa aksi selama kehidupan nyata dapat diingat dan ditunjukkan ketika lucid di dalam mimpi. Bukti pertama dari tipe ini adalah dihasilkan pada akhir tahun 1970-an oleh pergerakan mata kepada sinyal onset of lucidity, yang dlaporkan oleh mesin polysomnograph.
            Hasil Hearne adalah yang paling luas didistribusikan. Artikel kelompok peninjau pertama dipublikasikan beberapa tahun kemudian oleh Stephen LaBerge di Universitas Stanford, yang dengan mandiri mengembangkan teknik yang sama dengan tesis doktoralnya. Semasa 1980-an, bukti ilmiah yang lebih jauh dari lucid dreaming dihasilkan sebagai lucid dreamers yang dapat mendemonstrasikan kepada peneliti bahwa siapa pun dapat dengan sadar akan keberadaannya di dalam mimpi (Lagi, utamanya menggunakan sinyal pergerakan bola mata). Sebagai tambahan, teknik-teknik yang dikembangkan telah dibuktikan melalui uji coba untuk menambah kemungkinan pencapaian keadaan ini.
            Paul Tholey, seorang ilmuwan mimpi dan ahli teori Gestalt memberikan alasan epistemology untuk penelitian lucid dream. Ciptaannya memberikan latar depan untuk penelitian lebih jauh untuk mengkategorikan apa itu lucid dream. Tholey (1980, 1981) mendefinisikan 7 perbedaan kondisi dari kejelasan yang harus dipenuhi oleh mimpi agar dapat dijabarkan sebagai lucid dream:
1.         Kesadaran akan keadaan mimpi (orientasi)
2.         Kesadaran akan tertahan untuk membuat sebuah kepitisan
3.         Kesadaran akan fungsi ingatan
4.         Kesadaran akan identitas
5.         Kesadaran akan lingkungan mimpi
6.         Kesadaran akan arti dari mimpi
7.         Kesadaran dari konsentrasi dan fokus (kejelasan subjektif saat itu) Untuk mimpi menjadi lucid dijabarkan oleh Tholey, bahwa hal itu harus dipenuhi oleh 7 faktor-faktor tersebut. Tholey menggantikan kata “kejelasan” dengan kata “kesadaran”, yang telah diketahui dan menjadi kondisi utama di terapi Gestalt dan dijabarkan sebagai pengalaman subyektif akan kesadaran dalam mimpi (Lucid Dreaming – Dream of Clarity).
            Psikolog dan ilmuwan mimpi dari belanda bernama Frederick Van Eeden, merupakan orang pertama yang menggunakan istilah lucid dream. Pada tahun 1913, Frederik menerbitkan jurnal pada komunitas ilmuwan psikolog mengenai lucid dream dimana pada jurnal ini, merekam 352 lucid dream yang dialaminya dari tahun 1898 dan 1912. Judul jurnal ini adalah 'A Study of Dreams'.



BAB III
PEMBAHASAN
III.1 Terjadinya Lucid Dream
Ilmuwan syaraf J. Allan Hobson telah menghipnosis apa yang mungkin muncul dalam otak ketika lucid dream. Tahap pertama untuk mencapai lucid dream  adalah dengan mengenali keadaan yang dialaminya adalah sebuah mimpi. Pengenalan ini muncul di dorsolateral prefrontal cortex, salah satu area pasif ketika pergerakan mata tertidur dan dimana ingatan bekerja muncul.  Ketika area ini aktif dan mengenal kemunculan mimpi, pemimpi harus waspada untuk membiarkan mimpi berlanjut tetapi harus tetap fokus agar tetap sadar dan ingat apa yang ada dalam mimpi.Selama mempertahankan keseimbangan ini, amygdala dan parahippocampal cortex sedikit aktif.Untuk melanjutkan intensitas dari halusinasi mimpi, pons dan parieto-occipital junction diharapkan tetap aktif
            Pada tahun 1992, sebuah studi dari Deirdre Barrett pada bukunya berjudul the Committee of Sleep mempelajarai apakah lucid dream terdiri atas 4 kejadian logis dari lucidity:  
1.  Pemimpi sadar bahwa sedang bermimpi
2.  Benda – benda menghilang setelah bangun
3.  Hukum – hukum fisika tidak perlu diterapkan dalam mimpi
4.  Pemimpi mempunyai ingatan yang jelas tentang kehidupan nyata
 Barrett menemukan kurang dari seperempat hitungan lucidity memperlihatkan keempat penjelasan logis tersebut. Barrett juga menjelaskan bagaimana pengalaman lucid dream telah dipelajari untuk mengingat secara detail tujuan praktis, seperti seorang seniman yang mencari inspirasi untuk kreasi mereka setelah mengalami lucid, atau seorang programmer yang mencari sebuah kode untuk tampilan screen.  
 Untuk mengetahui apakah orang tersebut mengalami lucid atau tidak, digunakan alat pembaca gelombang otak, karena otak manusia terdiri dari ribuan sel neuron yang berkomunikasi satu sama lain dengan memancarkansinyal atau gelombang listrik yang disebut dengan brainwave. Dalam keadaan lucid otak memancarkan gelombang sinyal yang dapat dibaca melalui elektroda, kemudian alat pembaca gelombang otak ini akan menampilkan hasilnya pada layar display.Namun, frekuensi dari brainwave ini akan berbeda-beda, tergantung kepada kondisi seseorang, sehingga dapat diketahui apakah subyek sedang bermimpi lucid atau non lucid. Secara umum ada empat macam jenis gelombang brainwave:



      Beta
Muncul ketika seseorang dalam keadaan sadar sepenuhnya, waspada, takut, tegang, dan lain-lain.Gelombang ini berada di frekuensi 13-60 Hz (13-60 gelombang/detik).
      Alpha
Muncul ketika seseorang sedang dalam keadaan rileks/santai.Meskipun masih dalam keadaan sadar.Gelombang ini berada di frekuensi 7-13 Hz (7-13 gelombang/detik).
      Theta
Muncul ketika  seseorang dalam keadaan nyaris kehilangan kesadaran (somnolence/nyaris tertidur). Gelombang ini berada di frekuensi 4-7 Hz (4-7 gelombang/detik).
      Delta
Muncul ketika seseorang dalam keadaan kehilangan
kesadaran/tertidur.Gelombang ini berada di frekuensi 0.1-4 Hz (o.1-4 gelombang/detik).  
 Setelah diketahui sedikit tentang macam-macam gelombang brainwave, maka dapat diketahui pula penyebab seseorang mengalami lucid dream. Seharusnya otak seseorang berada dalam keadaan gelombang delta ketika tidur, tetapi dalam lucid dream, pada otak bagian parietal lobe atau otak besar terdapat aktivitas gelombang beta yang cukup tinggi, sehingga menyebabkan seseorang bisa memperoleh kesadaran saat sedang bermimpi. Hal ini juga menjelaskan kenapa beberapa diantara lucid dream bisa terasa sangat nyata.

III.2 Perbedaan Mimpi Biasa Dengan Lucid Dream
Inti dari perbedaan kedua jenis mimpi tersebut adalah dalam Peran Otak. Dalam mimpi biasa otak sepenuhnya akan beristirahat sehingga sensor logika otak  tidak ikut berperan dalam mimpi oleh karena itulah maka terkadang mimpi itu terasa aneh. Contohnya : Saya sedang di Mall, saya Naik Eskalator, tiba-tiba lantainya hilang, lalu saya pindah ke jalan, di jalan saya dikejar maling, maling tersebut ibu saya... Dan seterus-nya. Kenapa aneh? Karena itu tadi, logika kita tidak ikut berperan sehingga mimpi itu bekerja secara acak dan mengambil hal-hal yang random.
Sementara dalam Lucid Dream, Saraf yang mengatur indra dan logika tetap aktif dan bekerja. Berarti apakah otak kita tidak istirahat? Bukan begitu, otak kita tetap dalam keadaan istirahat, tetapi hanya sebagian kecil komponenya saja yang tetap bekerja. Jika kita lihat dari contoh diatas maka jalan ceritanya akan sedikit berbeda.’ Saya sedang berada di Mall dan naik eskalator, tiba-tiba lantainya hilang’.Nah jika sedang dalam Lucid Dream,kita akan sadar bawa ada suatu kejanggalan. Lalu otak mulai memberi sinyal bahwa ada sesuatu yang salah, dari situlah kita berhasil mempunyai kontrol diri sendiri dan selanjutnya kita yang menentukan alur cerita mimpi, jika begitu kita tidak lagi terbawa mimpi, tetapi kitalah yang menciptakan mimpi.

III.3 Cara mendapatkan Lucid Dream
·         Tahap-tahap sebelum mendapatkan lucid dream :
1. Tidur dalam kondisi serileks mungkin, dengan pakaian longgar dan santai.
2. Kontrol pernafasan dan konsentrasi.
Cobalah untuk memperlambat pernafasan, namun tetap berkonsentrasi ke organ-organ tubuh anda, mulai dari ujung rambut hingga ujung kaki.  Cara ini pernah dibahas dalam blog Wikumagic, di artikel tentang Astral Projection.
3.  Jaga pikiran tetap sadar, namun santai. 
Jika anda berusaha tersadar namun tidak santai, anda tidak akan bisa tertidur.  Berusahalah untuk melakukan hal-hal yang bisa membuat anda tetap sadar dalam kondisi rileks, seperti menghitung domba atau membayangkan diri anda naik turun tangga.
4.  Sleep Paralysis. 
Kondisi ini adalah tahapan utama ke arah Lucid Dream.  Ini adalah tahap di mana sering disebut sebagai "tindihan".  Anda mungkin akan merasa ditindih oleh sesuatu yang sangat berat, susah bernafas, tubuh serasa berputar dan terlempar.  Ingat, jangan terbangun saat mencapai tahap ini.  Jika anda bangun karena merasa ketakutan, Lucid Dream anda akan gagal.
5.  Black Out. 
Periode transisi di mana anda merasa memasuki ruang hitam kelam.  Akan berlangsung selama beberapa saat, dan sekali lagi jangan sampai terbangun.
Nah, setelah melewati tahapan ini, anda akan mulai merasakan suatu sensasi, entah berupa penglihatan atau suara, yang intinya berarti anda telah memasuki dunia mimpi dan siap untuk menjelajahinya.
·         Cara Mendapatkan Lucid Dream
Intinya adalah dua hal :  Mengetahui dan menyadari bahwa anda sedang di dunia mimpi dan terus menerus mengecek kesadaran anda.
Metode ini bisa dicapai dengan langkah-langkah berikut :
1.  Cek realitas dan kesadaran anda; Kenali tanda-tanda mimpi
Cobalah untuk membiasakan diri mengecek realita dan kesadaran anda, bahkan ketika anda tidak sedang bermimpi.  Tanyakan ke diri anda sendiri :  Apakah saya bermimpi?  Contohnya adalah memastikan jarum jam tetap berjalan, atau mengecek gaya gravitasi.  Jika anda melakukan hal tersebut di dalam mimpi, akan terjadi suatu keanehan (misal, di dunia mimpi jarum jam tidak berjalan, ada kemungkinan benda-benda terbang melawan gravitasi).  Nah, jika keaneahan tersebut terjadi dan anda menyadarinya, selamat...anda telah mengalami Lucid Dream dan bisa mulai menjelajah mimpi.
2.  Ingatlah mimpi anda
Cobalah untuk mengingat setiap mimpi anda, dan catat mimpi-mimpi anda dalam buku catatan setelah anda mengalaminya.  Teknik ini disebut dengan pembuatan jurnal mimpi.
3.  Berusaha bangun di tengah tidur anda
Waktu terbaik adalah menjelang pagi, di mana anda masih memiliki cukup waktu untuk melanjutkan tidur anda.  Setelah terbangun, minum banyak air putih, berusahalah mengingat mimpi anda sebelumnya, dan lanjutkan tidur.
4.  Visualisasi dan Sugesti
Sebelum tidur, bayangkan berbagai hal-hal fantastis seperti terbang di angkasa, melukis di atas awan, atau hal-hal lainnya.  Lalu katakan pada diri anda sendiri berulang-ulang "Saya akan mengalami Lucid Dream dan mencatatnya dalam jurnal mimpi.
5.  Dengarkan gelombang musik untuk mempermudah proses Lucid Dream
6.  Sabar dan terus berlatih
Lucid dream adalah sesuatu yang harus terus menerus dilatih, dan mungkin tidak bisa langsung berhasil dalam satu kali percobaan.  Jika gagal, cobalah untuk mereview lagi metode yang anda lakukan, dan jangan putus asa.  Terus berlatih, dan berlatih.

·         Langkah-langkah induksi di dalam lucid dream :
1. Wake Induce
  Wake Induce adalah teknik yang digunakan secara sengaja, dan  dalam  keadaan sadar (wake).Ada enam jenis teknik dalam Wake Induce.
      WILD (Wake Induced Lucid Dream)
Teknik yang dilakukan dengan kesadaran seseorang tersebut untuk masuk ke fase lucid. Atau dengan kata lain seseorang tidak tidur dalam arti sebenarnya dan tetap terjaga hingga melewati fase REM (Rapid Eye Movement) dan Sleep Paralyze yang dimana akan langsung terhubung ke dunia lucid.
      WBTB (Wake Back To Bed)
Teknik yang sangat similar dengan WILD.WBTB biasanya dilakukan untuk mengoptimalkan teknik WILD.Teknik ini mengaharuskan seseorang untuk tidur sebelumnya, dan setelah 4-5 jam diharuskan untuk bangun sebentar, minum segelas air putih, lalu lanjutkan tidur dengan menggunakan teknik WILD.
      MILD (Mnemonic Induced Lucid Dreams)
Teknik ini ditemukan oleh seorang Oneironaut atau ahli ilmu mimpi, Dr. Stephen LeBerge.Teknik ini dilakukan dengan bantuan mimpi yang sebelumnya telah terjadi.Dan mengharuskan seseorang mengingat mimpi yang sebelumnya dialami untuk bisa dilanjutkan pada mimpi selanjutnya.
      FILD (Finger Induced Lucid Dream)
Teknik yang ditemukan oleh member DreamViews bernama Hargarts. Teknik ini dilakukan dengan bantuan gerakan-gerakan jari yang akan membantu seseorang untuk masuk ke fase lucid.
      CILD (Chakra Induced Lucid Dream)
Teknik yang menggunakan bantuan Third Eye Chakra. Posisi mata ketiga ada di antara kedua alis mata.
      EILD (Electrical/External Induced Lucid Dreams)
Teknik yang menggunakan alat bantu eksternal untuk mencapai fase lucid dreaming. Contohnya seperti Googles Nova Dreamer, Vibrating Watch, Brainwaves, dan program/alat induksi lainnya.

2. Dream Induce
 Teknik yang umumnya tidak sengaja dilakukan, dan digunakan  ketikaberada dalam state mimpi (dream).Ada empat jenis teknik dalam  Dream Induce.
      DILD (Dream Induced Lucid Dreams)
Teknik yang menggunakan kepekaan diri terhadap mimpi untuk mencapai fase lucid dreaming. Atau dengan kata lain ketika seseorang sedang bermimpi, harus sadar itu adalah mimpi, dan dengan keinginan untuk lucid dream, seseorang akan masuk dan dapat melakukan dream bending.
      DEILD (Dream Exit Induced Lucid Dreams)
Teknik yang menggunakan bantuan alarm/LD Timer untuk mencapai fase lucid dreaming. Dengan kata lain ini adalah teknik yang menyadarkan penggunanya bahwa sedang bermimpi dengan dibunyikannya alarm tersebut.
      RC (Reality Check)
Sebuah aktivitas yang meyakinkan diri bahwa apa yang dialami itu sedang dalam keadaan mimpi atau tidak. Praktiknya bisa bermacam-macam, tetapi umumnya dengan cara melihat anggota tubuh, jarum pada jam, suasana disekitar, apakah ada yang janggal atau tidak.
      ADA (All Day Awarness)
Teknik yang ditemukan oleh member Dream Views bernama KingYoshi. Teknik ini mengharuskan seseorang untuk meluangkan waktu sejenak dan memperhatikan secara detail hal-hal yang berada di sekitarnya (contoh : suara langkah kaki, warna, tekstur barang-barang disekitar, dan lain-lain). Hal ini dilakukan agar membuat sensitif otak dapat dengan mudah melakukan pembedaan antara dunia nyata dan mimpi.
III.4 Perasaan Saat Mengalami Lucid Dream
Kita bisa mencoba apapun dan menjadi apapun di alam mimpi.  Pengalaman paling umum adalah merasakan terbang dari satu tempat ke tempat lainnya.  Ada pula penjelajahan ke dimensi lain, interaksi dengan orang-orang yang ada di alam bawah sadar anda (subconscious) dan lain-lain.  Perlu diingat, indra penglihatan, pendengaran, peraba, perasa, dan penciuman anda tetap aktif dalam lucid dream. Anda bahkan bisa mengalami berbagai emosi seperti rasa senang,sedih, terharu, bahagia, dan lain-lain,misalnya:
A.    Melihat: Kamu bisa loh melihat dalam mimpi dengan sangaaaat jelas. Pelajari cara membuat mimpi stabil dan lebih jernih untuk itu.
B.     Mendengar: Sama seperti penglihatan, indera ini juga bekerja normal bahkan pada mimpi biasa.
C.     Membau: Hal yang tidak sering muncul pada mimpi biasa. Di lucid dream, bau juga muncul loh! Coba bayangkah sebuah tong sampah didepanmu. Dikelilingi oleh lalat, banyak tikus mati, pasti di mimpimu akan tercium baunya.
D.    Mengecap : Bayangkan ada sebuah kue cokelat didepanmu. Dengan atasan krim yang lembut. Selai cokelat gurih dan renyah yang kadang menggigit. Ditabur bubuk emas, mmmm, nikmat rasanya. Di lucid dream, makanan yang kamu rasa akan lebih nikmat! Itu karena otakmu menginginkan yang 'perfect' untuk kamu. Enggak ada yang namanya kolesterol tinggi disini!
E.     Merasakan : Kamu dapat menyentuh pasir di laut, dan merasakan tekturnya. Tekstur lucid dream memang sellau menarik.
Terkadang, saat kita coba untuk merasakaan sesuatu yang kita belum pernah rasakan, otak kita hanya akan memberikan kita rasa apa yang mungkin kita akan rasakan (tebak tebakan).Jadi intinya lucid dream bisa terasa sangat nyata! Jangan remehkan indera atau rasa-rasa di dalam dunia mimpi, karena mereka bisa menjadi sangat nyata.
Ada 3 kategori Lucid Dreamer, dan berikut adalah hal-hal yang bisa dialami :
A.    Tingkat Pemula
Berjalan menembus tembok, menggambar di langit, terbang di angkasa, menjelajah dunia mimpi.
B.     Tingkat Menengah
Makan, berkencan atau bertemu tokoh-tokoh yang selama ini hanya ada dalam imajinasi anda seperti artis, olahragawan, politikus, pahlawan, tokoh kartun, dan lain-lain.
C.     Tingkat Ahli
Berhubungan seksual, merasakan kehidupan setelah mati, mendapatkan inspirasi untuk diterapkan ke dunia nyata (contoh :  ide untuk menulis buku, membuat film, dan sebagainya)

III.5 Pengaruh Lucid Dream
Tujuan utama merasakan Lucid Dream adalah untuk menikmati kehidupan di dunia mimpi, di mana kita bisa mendapatkan berbagai pengalaman yang sangat menyenangkan.  Tujuan lain adalah untuk memenuhi keinginan yang tidak bisa tercapai di dunia nyata.  Karena dalam lucid dream kita bisa mengontrol segala sesuatu di dalamnya, maka untuk mengatur berbagai hal yang ingin kita capai akan menjadi hal yang sederhana.
 Pengaruh positif dari Lucid Dream adalah untuk meningkatkan kemampuan dalam memecahkan masalah, mengatasi fobia dan trauma, meningkatkan kreativitas, dan menambah rasa percaya diri.
sebenarnya Lucid Dream tidak memberi dampak negatif tetapi jika terlalu sering mengalaminya kemungkinan besar akan kehilangan motivasi hidup, karena terbiasa dengan dunia mimpi yang serba mudah, juga Lucid Dream yang menakutkan atau mengerikan bisa membuat kita menjadi paranoid dan stress. Oleh karena itu perlu diingat bahwa semuanya itu hanyalah mimpi, tidak ada yang nyata.

III.6 Respon Orang Tentang Lucid Dream
Mayoritas respon orang awalnya pasti mereka tidak percaya tentang adanya lucid dream sebelum mereka mengalaminya atau mereka pernah mengalaminya namun tidak dapat membedakan mimpi yang dialaminya. Hingga kini masih banyak orang yang belum mengenal dan masih belum terlalu percaya kalo lucid dream ada. Doktor Stephen LaBerge adalah orang yang mempopulerkan lucid dreaming. Dia berkata “itu mustahil untuk membuktikan kepada seseorang bahwa lucid dream itu ada sampai orang itu mengalaminya sendiri.”

III.7 Hubungan Lucid Dream Dengan Para Penemu
Beberapa ilmuwan dunia telah mencoba melakukan lucid dream untuk mendapatkan inspirasi, dan terbukti dapat menghasilkan sebuah penemuan. Diantaranya :
      Rumus Benzena - Friedrich August Kekule Von Stradonitz
 Benzena adalah salah satu komponen dalam minyak bumi, dan merupakan salah satu bahan petrokimia yang paling dasar serta pelarut yang penting dalam dunia industri. Benzena menjadi bahan dasar dalam produksi obat-obatan, plastik, bensin, karet buatan, dan pewarna. Salah satu peneliti yang berjasa dalam menemukan Benzena adalah Friedrich August Kekule Von Stradonitz. Selama tahun 1800an para peneliti selalu gagal memecahkan struktur dari Benzena begitupun juga dengan August yang kesulitan memecahkan struktur dari Benzena. Karena lelah dan gagal dalam penelitianya, August memutuskan untuk tidur di dekat perapian agar otaknya kembali segar. Dalam tidurnya tersebut August bermimpi buruk dimana August dikelilingi ular, kemudian August mencoba untuk sadar dan membentuk formasi ular menjadi hexagonal dengan imajinasinya. Ketika terbangun, August menyadari bahwa formasi ular tersebut merupakan struktur molekul dari Benzena yang belum terpecahkan dan ternyata sudah berada lama dalam otak bawah sadarnya yang kemudian diwujudkan dalam mimpinya tersebut.
      Mesin Jahit - Elias Howe's
 Elias Howe's mengalami masalah teknis saat dirinya ingin menggabungkan jarum jahit dan benang. Frustasi masalah teknis mesin jahit buatanya itu sampai terbawa ke dalam mimpi. Dimana Elias bermimpi ditangkap oleh suku kanibal dan diperintahkan membuat desain mesin jahit. Jika Elias gagal, maka Eliasakan ditusuk tombak. Layaknya dikehidupan nyata, dalam mimpinya tersebut Elias juga gagal membuat mesin jahit, sehingga Elias pun ditusuk oleh tombak. Sadar dari mimpi buruknya tersebut, Elias ingat sekali bahwa setiap tombak yang menusuknya dalam mimpinya tersebut mempunyai lubang diujungnya. Dari sinilah Elias sadar agar mesinnya bekerja, Elias memberi lubang pada jarum mesin jahitnya.  

      Teori Relativitas - Albert Einstein
 Teori relativitas adalah sebuah teori yang berkontribusi pada perkembangan dunia modern saat ini, mulai dari bom atom sampai perjalanan ke luar angkasa. Ketika Einsten muda, dirinya pernah bermimpi pergi ke peternakan dimana Einstein melihat segerombolan sapi ingin menerobos pagar listrik, kemudian Einstein berpikir ingin menjadi petani dan menghidupkan pagar listrik tersebut dan membuat sapi-sapi itu tersengat listrik. Einsten melihat salah satu sapi yang tersengat listrik itu seperti sedang berakrobat dan menari, kemudian Einstein berlari kearah yang berlainan untuk melihat sapi itu, kali ini sapi terlihat seperti melompat membalikkan tubuh layaknya pemain sepak bola. Selanjutnya Einstein mencoba untuk melihat dari berbagai arah dan ternyata hasilnya berbeda-beda. Karena Einsten pemuda yang cerdas, Einstein tidak hanya menganggap itu hanyalah sebuah mimpi konyol, pasti ada penjelasan fisika didalamnya.
 Setelah berpikir cukup lama, Einstein menyimpulkan bahwa sebuah kejadian akan terasa dan terlihat berbeda tergantung dimana posisi dan jarak pandang berada, dikarenakan waktu yang dibutuhkan cahaya untuk mencapai mata akan berbeda-beda.  Dan terciptalah teori relativitas.  

      Film Terminator - James Cameron
 Salah satu sutradara ternama di hollywood, James Cameron. Salah satu filmnya adalah Terminator. Film ini ternyata didasari oleh mimpi yang dialami oleh Cameron. Saat ia sedang mensutradarai film Piranha 2, James terserang demam hingga mengalami lucid dream. Didalam mimpinya tersebut James berimajinasi menjadi seorang robot pembunuh yang sedang mengejar-ngejar seorang gadis, kemudian James berubah lagi menjadi seorang robot penolong yang menghancurkan robot pembunuh. Dalam mimpinya tersebut, James menjadi dua karakter yang berbeda. Sembuh dari demamnya,  Cameron segera menyusun sebuah skenario berdasarkan dari mimpinya tersebut. Kemudian dikenal dengan Film Terminator.





BAB IV
PENUTUP

IV.1 Kesimpulan
semua orang bisa belajar tentang lucid dream.Mendapatkan lucid dream bukan hal yang susah. Modalnya-lah yang susah. Apa modal lucid dream? Modalnya adalah kemauan keras,kesabaran,mau berlatih setiap saat,tidak pantang menyerah.
Banyak manfaat yang kita dapat setelah mengalami lucid dream, diantaranya adalah penyelesaian masalah,peningkatkan kreativitas,meningkatkan kepercayaan diri,berlatih keterampilan.
 ada batasan-batasan dalam Lucid Dream. Kita mungkin bisa mengontrol mimpi, namun tidak 100% karena bagaimanapun, mimpi adalah sebuah dimensi lain dari kehidupan kita.

IV.2 Saran
                        Lucid dream adalah sesuatu yang harus terus menerus dilatih, dan mungkin tidak bisa langsung berhasil dalam satu kali percobaan.  Jika gagal, cobalah untuk mereview lagi metode yang anda lakukan, dan jangan putus asa.  Terus berlatih, dan berlatih.
Janngan lakukan lucid dream secara berlebihan karena kasus stres mungkin muncul jika Lucid Dream anda bersifat mengerikan atau menakutkan.  Dalam kasus lucid dream yang akut, beberapa orang mungkin kehilangan motivasi di dunia nyata karena mereka merasa bisa mendapatkan apapun di dunia mimpi. 
Satu hal yang anda harus ingat, segala hal dalam Lucid Dream hanyalah mimpi, tidak ada yang berupa kenyataan.




i wish it can help you guys !!!


0 comments:

Post a Comment

 
 
Blogger Templates